Sabtu, 13 Oktober 2012

Memberi Efek Warna Glosy Coreldraw

Memberi Efek Warna Glosy Coreldraw

Sengaja aku beri judul “Membuat Efek Metalik dengan CorelDRAW” karena sedikit ada keuntungan pada SEO, kata kunci Membuat Efek akhir-akhir ini begitu digandrungi oleh cucu-cucu dari Mbah Gugel, sekalian mengkampanyekan CorelDRAW, itung-itung mbantuin Pak Corel untuk mempopulerkan CorelDRAW, biar tidak Photosop saja yang populer di dunia Gaib ini.

Ok. mari kita bahas, sebenarnya pada tutorial kali ini di titik beratkan/ penegasan tentang bagaimana membuat gradasi pada object yang miring pada sebagian sisi-sisinya, secara umum yang sering kita pakai untuk membuat efek gradasi adalah Interactive Fill tool, tapi pada kasus kali ini kita tidak mungkin memakai fitur itu, karena pada sisi-sisinya miring, sehingga untuk menciptakan efek pencahayaan agar tampak nyata kita disini menggunakan fitur Mesh Fill tool yang ada pada Toolbox;

Misalnya kita akan membuat gambar Mug dari gembreng seperti diatas;

Langkah Pertama:
Buat pola seperti gambar dibawah ini.Untuk mempermudah pemberian warna, buang grid yang tengah, dan hasilnya akan seperti gambar dibawah ini;
Selanjutnya tahap pemberian warna, seleksi node atas dan bawah pada grid satu persatu dan beri warna sesuai dengan keinginan kita;
Selanjutnya posisikan pada object yang telah kita buat pada langkah pertama tadi, seperti gambar dibawah;
Gunakan Power Clip untuk memasukkan;
Dan akan seperti gambar dibawah ini;
Dan akan seperti gambar ini kalau kita buang outline-nya, dan lakukan pada object-object yang lain;
Selesai.... 



Tutorial Coreldraw – Mengubah Warna Multiple Objek di Coreldraw X5

Tutorial Coreldraw – Mengubah Warna Multiple Objek di Coreldraw X5

1. Menu Edit –> Find and Replace –> Replace Objects

akan terbuka seperti gambar berikut :
2. Lalu klik Next >

Pada bagian Find, pilih warna pada objek menggunakan Color Eyedropper.
3. Klik Color Eyedropper lalu cursor akan berubah dan tinggal pilih warna pada objeknya.

Pada bagian Replace With, ubah warnanya menjadi cyan. Nanti akan nampak menjadi seperti gambar berikut :
4. Untuk yang pertama kita ubah dulu warna Fill, klik Finish.
5. Klik Replace All.

6. Ulangi langkah dari yang pertama sampai langkah yang ketiga, lalu kita ubah warna yang akan diubah menjadi warna Outlines.
7. Klik Finish lalu klik Replace All dan kita akan mendapatkan warna multiple objek di Coreldraw berubah menjadi cyan.

Semoga Anda jelas dengan Tutorial Mengubah Warna pada Multiple Objek di Coreldraw kai ini, semoga bermanfaat.


Merubah Warna Baju Dengan Photoshop

                     Merubah Warna Baju Dengan Photoshop

1.       Buka file foto yang akan kita ganti warna bajunya dan foto objek yang warna bajunya akan kita samakan kepada objek pertama.
 Dalam hal ini saya menggunakan foto Nurul yang akan diganti warna bajunya dan foto Rafika yang nanti warnanya akan diletakkan ke warna baju nurul.
 2.       Ada baiknya kita duplikat dulu foto yang akan diganti warna bajunya agar nantinya jika ada proses yang salah, foto kita tetap aman.
3.       Selanjutnya kita lakukan masking pada baju yang akan akan diganti warnanya. Lakukan ini dengan hati-hati dan rapi. Pilih Edit in Quick Mask Mode (atau tekan keyboard  “Q”). Gunakan Brush Tool untuk menutupi diluar baju.

 5.       Selanjutnya agar area masking lebih halus klik  Select >>> Modify >>> Feather. beri nilai 1 pada kolom Feather radiusnya.
 6.       Klik foto kedua, dalam hal ini saya menggunakan foto Rafika untuk memberi warna pada foto yang pertama tadi.

 7.       Dengan menggunakan Lasso Tool kita seleksi bagian warna baju dari foto kedua yang nantinya akan menjadi warna pada baju foto pertama.

 8.       Klik foto yang pertama dengan garis putus-putus masih terlihat/aktif.  Kemudian klik menu Image >>> adjustment >>> match color.
 9.       Selanjutnya kita akan setting menu Match Color ini sehingga nantinya baju pada foto pertama akan berubah warnanya.
 10.   Pada kolom source pilih nama file foto yang kedua sehingga di thumbnail akan terlihat foto kedua. Sampai pada tahap ini baju pada foto pertama sudah berubah warna.
 11.   Kemudian kita sesuaikan pada bagian Luminance, Color Intensity, dan Fade sampai didapat warna yang kita inginkan.
 12.   Simpan dan selesai.















CARA MENGGUNAKAN EFEK DUA WARNA MENGGUNAKAN THRESHOLD


CARA MENGGUNAKAN EFEK DUA WARNA MENGGUNAKAN THRESHOLD

 Pada tuturial berikut ini akan saya jelaskan mengenai efek dua warna, dengan menggunakan Threshold, ok langsung aja ke tutorialnya

[1] Buka Gambar Pada Photoshop
[2] Untuk merubah ke Dua Tone, PilihImage>addjustments>Tresholed... ,masukan Tresholed Level=125
[3] kemudian tambah efek: Filter > Stylise > Diffuse - Anisotropic
[4] kemudian tambah efek: Filter > Sharped > Unsharped mask
[5] terakhir rubah warna dengan : Image > Addjusments > Hue/Saturation (ctrl+U), isikan seperti berikut :
Selesai





MENGKLASIFIKASIKAN PENGGUNAAN BASIS DATA

      MENGKLASIFIKASIKAN PENGGUNAAN BASIS DATA
Pengguna Basis Data
System Engineer
Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem Basis Data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual
Database Administrator (DBA)
Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.
Tugas DBA
Mengontrol DBMS dan software-software
Memonitor siapa yang mengakses basis data
Mengatur pemakaian basis data
Memeriksa security, integrity, recovery dan concurency
Program Utilitas yang digunakan oleh DBA :
Loading Routines, Membangun versi utama dari basis data
Reorganization Routines, Mengatur / mengorganisasikan kembali basis data
Journaling Routines, Mencatat semua operasi pemakaian basis data
Recovery Routines, Menempatkan kembali data, sebelum terjadinya kerusakan
Statistical Analysis Routines, Membantu memonitor kehandalan sistem
End User (Pemakai Akhir)
Ada beberapa jenis (tipe) pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dapat dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem :
Programmer aplikasi
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan (embedded) dalam program yang ditulis pada bahasa pemrograman induk (seperti C, pascal, cobol, dll)
Pemakai Mahir (Casual User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS
Pemakai Umum (End User / Naïve User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah ditulis (disediakan) sebelumnya
Pemakai Khusus (Specialized/Sophisticated User)
Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dll, yang bisa saja mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS yang bersangkutan.
Contoh penggunaan Aplikasi basis data dalam dunia bisnis :
Bank : Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan
Bandara : Pengelolaan data reservasi, penjadualan
Universitas : Pengelolaan pendaftaran, alumni
Penjualan : Pengelolaan data customer, produk, penjualan
Pabrik : Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen
Kepegawaian: Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak
Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa
Contoh basis data
dapat dinyatakan dalam bentuk skema
Model Basis Data
Data yang disimpan menggambarkan beberapa aspek dari suatu organisasi. Model data, adalah himpunan deksripsi data level tinggi yang dikonstruksi untuk menyembunyikan beberapa detail dari penyimpanan level rendah. Beberapa manajemen basis data didasarkan pada model data relasional, model data hirarkis, atau model data jaringan.
Model Basis Data Hirarkis
Model hirarkis biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua-anak. Setiap simpul (biasa dinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua. Setiap orang tua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul – simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebua anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak mempunyi anak disebut daun. Adapun hubungan ntara nak dn orng tua disebut cabang.
Model Basis Data Jaringan
Model basis data jaringan distandarisasi pda tahun 1971 oleh Data Base Task Group (DBTG). Itulah sebabnya disebut model DBTG. Model ini juga disebut model CODASYL (Conference on Data System Languages), karena DBTG adalah bagian dari CODASYL. Model ini menyerupai model hirarkis, dengan perbedaan suatu simpul anak bisa memilki lebih dari satu orang tua. Oleh karena sifatnya demikian, model ini bisa menyatakan hubungan 1:1 (satu arang tua punya satuanak), 1:M (satu orang tua punya banyak anak), maupun N:M (beberapa anak bisa mempunyai beberapa orangtua). Pada model jaringan, orang tua diseut pemilik dan anak disebut anggotA
Model Data Relasional
Model relasional adalah model data yang paling banyak digunakan saat ini. Pembahasan pokok pada model ini adalah relasi, yang dimisalkan sebagai himpunan dari record. Deskripsi data dalam istilah model data disebut skema. Pada model relasional, skema untuk relasi ditentukan oleh nama, nama dari tiap field (atau
atribut atau kolom), dan tipe dari tiap field.
DBMS (Database Management System)
Menurut Date, Sistem Basis Data adalah system terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasidan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.
Manajemen Sistem Basis Data (Database Management System/ DBMS)
DBMS adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternative penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpanan data dalam field dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.
Sejarah DBMS
Generasi pertama DBMS didesain oleh Charles Bachman di perusahaan General Electric pada awal tahun 1960, disebut sebagai Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data Store). Dibentuk dasar untuk model data jaringan yang
kemudian distandardisasi oleh Conference on Data System Languages (CODASYL).
Bachman kemudian menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam Nobel pada ilmu komputer) di tahun 1973. Dan pada akhir 1960, IBM mengembangkansistem manajemen informasi (Information Management System) DBMS. IMS dibentuk dari representasi data pada kerangka kerja yang disebut dengan model data hirarki. Dalam waktu yang sama, dikembangkan sistem SABRE sebagai hasil kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika. Sistem ini memungkinkan user untuk mengakses data yang sama pada jaringan komputer.
Kemudian pada tahun 1970, Edgar Codd, di Laboratorium Penelitian di San Jose, mengusulkan model data relasional. Di tahun 1980, model relasional menjadi paradigma DBMS yang paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk basis data relasional sebagai bagian dari proyek Sistem R dari IBM. SQL distandardisasi di akhir tahun 1980, dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basis data disebut transaksi. User menulis programnya, dan bertanggung jawab untuk menjalankan program tersebut secara bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan
Turing Award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS. Pada akhir tahun 1980 dan permulaan 1990, banyak bidang sistem basis data yang dikembangkan. Penelitian pada bidang basis data meliputi bahasa query yang powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks dari semua bagian organisasi. Beberapa vendor memperluas sistemnya dengan kemampuan penyimpanan tipe data baru semisal image dan text, dan kemampuan query yang kompleks. Sistem khusus/spesial dikembangkan oleh banyak vendor untuk membuat data warehouse, mengkonsolidasi data dari beberapa basis data. Penomena yang paling menarik adalah adanya enterprise resource planning (ERP) dan management resource planning (MRP), yang menambahkan substansial layer dari fitur berorientasi pada aplikasi. Paket yang termasuk didalamnya meliputi Baan, Oracle, PeopleSoft, SAP, dan Siebel. Paket-paket ini mengidentifikasi himpunan tugas secara umum (misal manajemen inventori, perencanaan sumber daya manus ia, analisis finansial) dan menyediakan aplikasi layer secara umum untuk
menangani keperluan tersebut. Data disimpan dalam DBMS relasional, dan aplikasi layer dapat disesuaikan untuk perusahaan yang berbeda. Lebih jauh lagi, DBMS memasuki dunia internet. Pada saat generasi pertama dari Web site menyimpan datanya secara eksklusif dalam file system operasi, maka saat ini DBMS dapat digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakses melalui Web browser. Query dapat digenerate melalui form Web, dan format jawabannya menggunakan markup language semisal HTML untuk mempermudah tampilan pada browser. Semua vendor basis data menambahkan fitur ini untuk DMS mereka. Manajemen basis data mempertimbangkan pentingnya suatu data bersifat on-line, dan dapat diakses melalui jaringan komputer. Saat sekarang bidang seperti ini diwujudkan dalam basis data
multimedia, video interaktif, perpustakaan digital,proyek ilmuwan seperti proyek pemetaan, proyek sistem observasi bumi milik NASA, dll.
Keuntungan/kelebihan Penggunaan DBMS
Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya :
Performance yang idapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori
Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.
Sekuritas. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.
Level Abstraksi Dalam DBMS
Data dalam DBMS dapat digambarkan dalam tiga level abstraksi, yaitu konseptual, fisik, dan eksternal. Data definition language (DDL) digunakan untuk mendefinisikan skema eksternal dan konseptual. Semua vendor DBMS menyertakan
perintah SQL untuk menggambarkan aspek dari skema fisik. Informasi tentang skema konseptual, eksternal dan fisik disimpan dalam katalog sistem
Memiliki beberapa tinjauan (views), skema konseptual tunggal (logical) dan skemafisik.
Menggambarkan bagaimana cara user melihat data
Skema konseptual mendefinisikan struktur logika
Skema fisikal menggambarkan file dan indeks yang digunakan
Skema didefinisikan menggunakan DDL (Data Definition Language), data dimodifikasi dengan menggunakan DML (Data Management Language).





MERANCANG ARSITEKTUR BASIS DATA

                   MERANCANG ARSITEKTUR BASIS DATA 

KONSEP DASAR BASIS DATA
A. PENDAHULUAN
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sstem informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan Daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada.
Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain: semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan penerbangan, proses regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beerta akrifitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya.
Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling lakudijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah dengan basis data. Pada perpustakaan, adanya aplikasi pencarian data buku berdasarkan judul, pengarang atau kriteria lain dapat mudah dilakukan dengan basis data. Pencarian data peminjam yang terlambat mengembalikan juga mudah dilakukan sehingga bisa dibuat aplikasi pembuatan surat berdasarkan informasi yang tersedia.
Dengan memanfaatkan teknologi jaringan, kemampuan basis data dapat dapat dioptimalkan. Misalnya transaksi antar cabangpada sebuah perbankan secara online. Begitu banyak yang dapat diperoleh dengan pemanfaatan basis data. Basis data dapat meningkatkan daya guna perangkat computer yang mungkin tadinya hanya untuk keperluan game atau pengetikan dengan aplikasi office.
B. DEFINISI BASIS DATA
Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai obyek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka,deretan karakter, atau symbol). Basis data dapat didefinisikn dalam berbagai sudut pandang seperti berikut:
Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.
Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.


C. TUJUAN BASIS DATA
Basis data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Untuk mencapai tujuan, syarat sebuah basis data yang baik adalah sebagai berikut;

Tujuan adanya redundansi dan inkonsistensi data
Redudansi terjadi jika suatu informasi disimpan di beberapa tempat. Misalnya, ada data mahasiswa yang memuat NIM, nama, alamat, dan atribut lainnya, sementara kita punya data lain tentang data KHS mahasiswa yang isinya yang terdapat NIM, nama, mata kuliah, dan nilai.
2) Kesulitan Pengaksesan Data
Basis data memiliki fasilitas untuk melakuakan pencarian informasi dengan menggunakan Query taupun dari tool untik melihat tabelnya. Dengan fasilitas ini. Kita bias secara langsung melihat data dari software DBMS-nya. Selain itu, baiss data bias dihubungkan dengan program aplikasi sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses informasi. Misalnya program aplikasi untuk kasir yang terhubung dengan basis data . pengguna cukup mengguna fasilitas pencarian ataupun laporan. Yang tersedia pada program aplikasi untuk mendapatkan informasi stok, laporan penjualan, dan lain-lain. Dalam basis data, informasi yang diperolah dari kumpulan data bisa berupa keseluruhan data, sebagai data, data denga filter tertentu, data yang terurut, ataupun data summary.

Sebagai contoh sederhana ketika kita ingin mencatat data alamat dan telepon dari kolega kita. Sebagai orang akan menggunakan buku alamat. Metode pencatat dilakukan dilakukan dengan menuliskan data setelah catatan terakhir. Ketika kita menginginkan informasi alamat seseorang kita akan mencari karena informasi yang tersaji tidak terurut. Ada juga orang mencatat dengan mengelompokan nama berdasarkan abjad. Hal ini akan lebih mempermudah pencarian karena kita tidak perlu membaca keseluruhan data, tetapi cukup dalam satu kelompok saja. Tapi masalah baru muncul ketika jumlah data untuk sekelompokan data abjad teretentu telalu banyak sedangkan kelompok abjad yang lain masih terlalu sedikit. Dalam metode ini, ada banyak ruang tidak terpakai jika memberikan ruang yang sama untuk setiap kelompok. Dalam hal pencarian, kesulitan akan kita temui ketika informasi yang kita ingin cari dengan kata kunci sebagagian namanya. Misalnya kita akan mencari alamat Anto, sementara yang tercatat dalam buku catatan adalah Mardianto. Tentu saja kita tidak akan dapat menemukannya dalam kelompok data dengan huruf depan A. selain itu, tidak selamanya kata kunci yang diketahui adalah dari nama, tetapi bisa saja yang diketahui adalah nomer teleponnya, sedangkan yang ingin kita cari adalah alamat dan namanya. Hal ini merupakan masalah baru dari pencatatan data dengan buku. Basis data bisa memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan tersebut diatas.

3) Multiple User
Basis data memungkinkan pengguna data bersama-sama oleh banyak pengguna pada saat yang bersamaan atau pada saat yang berbeda. Dengan meletakkan basis data pada bagian server yang bisa diakses kesemua pengguna dari banyak klient, kita sudah menyediakan akses kesemua pengguna dari computer klient ke sumber informasi yaitu basis data. Tentu saja pengaksesan oleh pengguna-pengguna ini disesuaikan dengan hak aksesnya. Misalnya sebuah perguruan tinggi memiliki data tentang mahasiswa, pembayaran, dan lain-lain yang diletakan dalam sebuah basis data. Bagian Akademi akan bisa mengakses data-data akademi mahasiswa, Bagian Keuangan akan diijinkan mengakses data pembayaran mahasiswa, sementara mahasiswa hanya bisa melihat status akademi/keuangan yang berhubungan dengan dirinya saja. Hal ini sangat dimungkinkan dengan penyimpanan data dalam basis data.

D. MANFAAT/KELEBIHAN BASIS DATA
Banyak memanfaat yang dapat kira peroleh dengan menggunakan basis data. Manfaat/kelebihan basis data diantaranya adalah:
1) Kecepatan dan kemudahan (speed)
Dengan menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokan, mengurutkan bahkan perhitungan dengan metematika. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

2) Kebersamaan pemakai
Sebuah basis data dapat digunakan oleh banyak user san banyak aplikasi. Untuk data-data yang diperlukan oleh banyak orang/bagian. Tidak perlu dilakukan pencatatan dimasing-masing bagian, tetapi cukup dengan satu basis data untuk dipakai bersama. Misalnya data mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi, dibutuhkan oleh banyak bagian, diantaranya: bagian akademik, bagian keuangan, bagian kemahasiswaan, dan perpustakaan. Tidak harus semua bagian ini memiliki catatan dan semua bagian bisa mengakses data tersebut sesuai dengan keperluannya.

3) Pemusatan control data
karena cukup dengan satu basis data unutk banyak keperluan, pengontrolan terhadap data juga cukup dilakuan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data alamat mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita meng-update semua data dimasing-masing bagian tetapi cukup hanya disatu basis data.

4) Efesiensi ruang penyimpanan (space)
Dengan pemakain bersama, kita tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan data yang dimilikioleh sebuah organisasi. Dengan teknik perancangan basis data yang benar, kita akan menyederhanakan penyimpanan sehingga tidak semua data harus disimpan.

5) Keakuratan (Accuracy)
Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antara data, dan lain-lain, dapat menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.

6) Ketersediaan (availability)
Dengan basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.
7) Keamanan (Security)
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan passwordnya untuk membatasi orang yang mengaksesnya.

8) Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru
Pengguna basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuatan aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup mengatur interface untuk pengguna.

9) Pemakain secara langsung
Basis data memiliki fasilitas untuk melihat datanya secara langsung dengan tool yang disediakan oleh DBMS. Untuk melihat data, langsung ke table ataupun menggunakan query. Biasanya yang menggunakan fasilitas ini adalah user yang sudah ahli, atau database administrator.

10) Kebebasan data (Data Independence)
Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data. Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.

11) User view
Basis data penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna. Misalnya kita memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak dibidang retail. Data yang ada berupa data barang, penjualan, dan pembelian. Ada beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi terkait dengan data perusahaan tresebut. Mereka adalah pelanggan, kasir, bagian gudang, bagian akutansi dan manajer. Tidak semua data boleh diakses oleh semua pengguna. Misalnya kasir dia hanya boleh berhak melihat informasi nama barang dan harga jualnya. Sementara itu dia berhak untuk memasukan data penjualan . berbeda dengan pelanggan yang hanya melihat data keberadaan barang dan harga jual tetapi tidak berhak memasukan atau merubah data. Sementara itu bagian akutansi berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang untuk menganalisa data akutansinya.Basis data mampu memberikan layanan organisasi seperti ini.

Menentukan Prosedur Recovery

                                                            Konsep Recovery
Recovery dari suatu kegagalan transaksi biasanya berarti database direstore ke status yang konsisten ke waktu sebelum terjadi kegagalan.

Teknik Utama Dalam Recovery :

I. Deferred update
II. Immediate update

I. Deferred update (update yang ditunda)
Ide dari protocol update yang tertunda. Sebuah transaksi tidak dapat merubah database pada disk hingga mencapai titik point. Sebuah transaksi tidak dapat mencapai titik point hingga semua operasi update disimpan dalam log dan ditulis ke disk


2 Operasi Recovery Pada Deffered Update :

•Recovery dengan update tertunda pada single-
user
•Recovery update tertunda dengan eksekusi
konkuren pada multi-user


Prosedur REDO
Operasi REDO mempunyai sifat idempoten, yaitu eksekusi yang terjadi berulang- ulang sama dengan sekali eksekusi saja

Kelebihan Metode REDO
Keuntungan dari metode atau algoritma NO-UNDO/REDO adalah operasi transaksi tidak pernah dibutuhkan untuk tidak jadi dilaksanakan

Alasan
Transaksi tidak mencatat setiap perubahan dalam database pada disk sampai mencapai point commit

Transaksi tidak akan pernah membaca nilai yang ditulis oleh transaksi yang belum commit


II.Immediate update (update yang segera)

Di teknik ini, database akan diupdate oleh beberapa transaksi sebelum transaksi mencapai titik point

Shadow Paging
Skema recovery ini tidak membutuhkan penggunaan log pada single-user.
Pada multiuser, sebuah log dibutuhkan untuk metode kontrol konkurensi

MENENTUKAN KEBUTUHAN SISTEM

                                        MENENTUKAN KEBUTUHAN SISTEM 

Dalam menentukan kebutuhan system suatu basisdata tidak terlepas dari bagaimana sebenarnya basisdata itu dirancang

Tujuan perancangan database :

- Untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya
- Memudahkan pengertian struktur informasi
- Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space)
Aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan database sebagai micro life cycle :

- Database PlanningSystem definition
- Design
- Implementation
- Loading atau Data Conversion
- Application Conversion
- Testing dan Validation
- Operation
- Monitoring dan Maintenance



FASE-FASE PERANCANGAN DATABSE
(untuk database yang besar)
Proses Perancangan Database:


I Pengumpulan data dan analisis

Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa :
- Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa
- Peninjauan dokumentasi yang ada
- Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data


II. Perancangan database secara konseptual

Fase perancangan database secara konseptual mempunyai 2 aktifitas paralel :
- Perancangan skema konseptual
- Perancangan transaksi


III. Pemilihan DBMS

Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan DBMS :
- Struktur data
- Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem
- Tersedianya layanan penjual


IV. Perancangan database secara logika (pemetaan model data) :

- Pemetaannya dapat diproses dalam 2 tingkat
- Pemetaan system-independent
- Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik
Hasil dari fase ini memakai perintah-perintah DDL dalam bahasa DBMS.


V. Perancangan database secara fisik

Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan database secara fisik :
- Response time
- Space utility
- Transaction throughput


VI. Implementasi sistem database :

- Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah dari embedded
- DML yang telah ditulis dan diuji



MENGKONFIGURASI DAN MENGUJI TITIK JARINGAN

     MENGKONFIGURASI DAN MENGUJI TITIK JARINGAN
 
Mengkonfigurasi dan menguji titik jaringan. Titik jaringan ditetapkan pada gateway yang spesifik sebagai permintaan dari arsitektur jaringan dan kebutuhan klien.
Tipe koneksi ditentukan dan dikonfigurasi dengan rekomendasi arsitektur jaringan dan kebutuhan klien.
Perangkat keras/ perangkat lunak dikonfigurasi sesuai permintaan berdasarkan pada spesifikasi vendor serta kebutuhan klien. Penentuan spesifikasi jaringan computer untuk client
Penentuan konfigurasi networkj dari client
Topologi Jaringan Komputer
Memasang dan mengkonfigurasi gateway sebagai interface client dan internet
Membuat topologi / tipe koneksi jaringan public,sesuai dengan kebutuhan client yang akan terhubung internet.
Memasang dan mengkonfirasi komponen jaringan (Hardware/software) komputer sesuai SOP.

Menetapkan spesifikasi server

klik gambar diatas...

MEMILIH KOMPONEN SERVER

                                                     MEMILIH KOMPONEN SERVER
Spesifikasi komponen server sedikit berbeda dengan komputer desktop, yang perlu kita perhatikan saat membangun komputer server adalah kecepatan transfer data dan proses.
Kecepatan transfer data dipengaruhi oleh lebar jalur data, motherboard, kapasitas memory, cache perangkat keras dan bandwidth perangkat jaringan LAN Card.
Kecepatan proses dipengaruhi oleh jenis prosessor dan frekuensi CPU.
Lihat gambar di bawah menunjukkan bagian terpenting komponen komponen server. Kita memilih komponen server dengan pertimbangan kecepatan transfer data, kecepatan proses data dan bandwidth maksimum transfer data yang melalui jaringan LAN (Local Area Networking).

MEMILIH SISTEM OPERASI UNTUK JARINGAN


           MEMILIH SISTEM OPERASI UNTUK JARINGAN

Sistem operasi jaringan merupakan sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan yang didesain terutama untuk mendukung printer sharing, common file system dan database sharing, application sharing dan kemampuan untuk me-manage suatunetwork name directory, system keamanan, dan pengawasan segala aspek jaringan.
Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalamjaringan komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone, bedanya hanya pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi komputer lainnya. Sistem operasi dalam jaringan disamping berfungsi untuk mengelola sumber daya dirinya sendiri juga untuk mengelola sumber daya komputer lain yang tergabung dalam jaringan.
Perangkat lunak dalam sebuah jaringan komputer terdiri dari dua perangkatutama, yaitu:
• Perangkat lunak sistem operasi jaringan.
• Sistem aplikasi yang digunakan untuk bekerja
Sistem operasi komputer telah mengalami perkembangan yang sangat pesat baik untuk keperluan stand alone maupun jaringan. Ada banyak sistem operasi komputer yang dapat digunakan dalam sebuah komputer baik stand alone maupun jaringan diantaranya adalah
Microsoft Windows Series (Win 3.1, Win 9x, Win ME, Win 2000, Win XP, Win NT, Win Vista)
Unix
San Solaris
Linux Series (Redhat, Debian, SUSE, Mandrake, Knoppix)
Mac, dan lain sebagainya.

Masing-masing sistem operasi memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga diperlukan analisis dalam memilih sistem operasi mana yang sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa kategori yang sebagai prasyarat untuk memilih Network Operating System (NOS) yang sesuai kebutuhan sebagai berikut :
a. Architecture
Perusahaan-perusahaan yang memiliki beban kerja yang dinamis perlu memperhatikan arsitektur NOS
b. Scalability
Beberapa hal pertimbangan pemilihan NOS untuk mendukung skala usaha yang menggunakan NOS
c. Availability dan Reliability
Memiliki fitur file locking, mendukung RAID (Redudant Arrays of Inexpensive Disk), berbagai tipe dari pengalihan kegagalan pada klien (client failover) ketika suatu server mengalami kegagalan dan mendukung konfigurasi fault-tolerant hardware. ini semua merupakan hal yang penting untuk perusahaan yang mengandalkan jaringan sebagai bagian kritis dari operasi bisnis harian mereka.
d. Clients supported
Kebanyakan perusahaan memiliki berbagai macam operating sistem di setiap dekstopnya diantaranya: DOS, DOS/Windows, Windows for Workgroup, Windows 95/98, Windows NT Workstation, Macintosh, OS/2 dan Unix serta peralatan-peralatan seperti terminal X-Windows, terminal character cell(teller terminal, point of sale devices dll). Suatu NOS harus dapat mendukung semua hal di atas.
e. Network Printing
Printing merupakan salah satu dari fungsi-fungsi utama dari NOS. Perusahaan harus dapat mengetahui jawaban dari beberapa hal berikut dalam memilih NOS :
Berapa jumlah printer yang mampu didukung setiap server
Printer banyak Dapat dikendalikan oleh satu antrian print
Dapatkah banyak antrian print mengendalikan satu printer
Dapatkah NOS membangkitkan sinyal alarm ke operator jika timbul masalah ketika mencetak
Dapatkah NOS memberitahu pemakai apabila tugas pencetakan telah selesai
Dapatkah fungsi pencetakan di-manage dari jauh
f. Network Media
Berbagai tipe media jaringan telah banyak digunakan dalam perusahaan seperti media Ethernet, Token Ring, asynchronous dan synchronous telephone lines, Packet Switched Data Networks(PSDN) seperti X.25, fiber optic dan Integrated Services Digital Network (ISDN). Tanpa kemampuan dukungan terhadap semua hal di atas maka sangat sukar bagi suatu perusahaan untuk membangun infrastuktur jaringan yang paling optimal untuk kebutuhan jaringannya.
g. Network Protocols
Pemilihan NOS harus mempertimbangkan kompatibilitas antara protocol jaringan yang digunakan dengan NOS yang meliputi 3270 dan asynchronous terminal emulation, AppleTalk filing protocol (AFP), TCP/IP, Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), SNA, SNA LU6.2, SNA Advanced Program-to-Program Communication (APPC), File Transfer Protocol (FTP), Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange (IPX/SPX), NetWare file services, NetWare print services, NetBIOS, dan NetBEUI. Kategori ini juga mempertimbangkan apakah akses client ke server melalui suatu saluran asynchronous, PSDN, Internet atau ISDN.
h. Network Services
Kategori ini untuk mengevaluasi platform NOS untuk menentukan apakah NOS tersebut menyediakan fungsi-fungsi yang diperlukan untuk directory services yang mengijinkan user mengakses layanan jaringan tanpa perlu mengetahui alamat jaringan, layanan keamanan yang mengontrol akses ke fungsi-fungsi directory management dan menentukan apakah NOS mendukung tool-tool dan layanan-layanan yang sudah dispesifikasikan oleh Dekstop Management Task Force (DMTF).
i. Server Management
Memastikan ketersediaan tool untuk me-manage platform NOS, termasuk audit trail functions, file management, user account management, error reporting, dan server performance reporting. Perusahaan memerlukan informasi ini untuk peng-administrasian NOS platform.
j. Security
Mengevaluasi kesesuaian standar platform NOS, dukungan terhadap access control list, disk quotas, automatic discovery dan management dari penyusup, dukungan terhadap callback modem, dukungan terhadap security management system seperti Kerberos, dan apakah encryption services tersedia.
k. Functionality/Utility
Proses konsolidasi server-server fungsi tunggal ke dalam server-server multi fungsi harus mengevaluasi insfrastruktur platform NOS. Suatu operating system fungsi tunggal dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi untuk layanan file dan print namun memerlukan dukungan operating system lain untuk sebagai platform layanan aplikasi. Suatu general purpose operating system dapat mendukung mutlifunctions server sehingga dapat mengurangi management dan biaya sistem.
l. Application development tools
NOS platform harus dapat mendukung layanan aplikasi sebaik dukungan terhadap layanan file dan print. Kategori ini meninjau ketersediaan dari third generation language (3GLs),fourth generation language (4GLs), object oriented development tools dan tool untuk team programming di setiap NOS paltform.
m. Data access
NOS platform harus dapat mendukung aplikasi-aplikasi yang lebih kompleks sehingga harus juga mendukung file access methode dan indexed file access method. Kategori ini mengevaluasi dukungan NOS platform untuk file services.
n. Database support
Software database biasanya merupakan bagian dari infrastuktur distributed applications. Kategori ini mengevaluasi software database yang tersedia pada setiap NOS platform.
o. Applications
Kategori ini untuk mengevaluasi layanan aplikasi apa saja yang tersedia pada setiap NOS platform seperti mail client, mail server, word proccessing client, spreadsheet

Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah

Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah

Persiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak digunakan.

1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus

Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.

Karakteristik topologi Bus adalah:
merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi
Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan
dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati signal.

Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:

a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)

Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.

b) Kabel dan konektor

Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.

Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.

Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.

2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star

Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.

Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.

Karateristik topologi Star adalah:
Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.
Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain
Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.

Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:

1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)

Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star menggunakan kartu jaringan jenis PCI.

2. Kabel dan Konektor

Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m. Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih biru).

Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.

Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC

Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.

Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama.
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:

1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard

Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.

2) Pemasangan Kabel pada Konektor
Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.

Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:

1. Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.

2. Kabel Silang (Crossover Cable)
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.

3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.

Selasa, 02 Oktober 2012

Mengimplementasi Perubahan WAN

Mengimplementasi Perubahan WAN

1.Mengkonfirmasi kebutuhan klien dan perangkat jaringan Kebutuhan pelanggan ditegaskan dan divalidasi sesuai permintaan.
Lingkup permintaan layanan internet ditentukan dengan menyerahkan pada kebutuhan pelanggan.
Pertimbangan diberikan untuk redundansi dengan menyerahkan pada fault tolerance, backup link dan konfigurasi gateway.
Komponen jaringan berupa perangkat keras dan perangkat lunak diidentifikasi sesuai permintaan.
Spesifikasi perangkat ditegaskan dan ketersediaan komponen dijamin. Pembuatan spesifikasi perangkat jaringan komputer
Penjelasan spesifikasi perangkat jaringan komputer dari sisi teknis dan ekonomis.
Penjelasan fungsi perangkat jaringan komputer.
Penjelasan kelebihan/feature dan kelemahan dari setiap perangkat jaringan komputer.
Penjelasan kualitas koneksi Internet berdasarkan content , Rasio dan harga.

Mengidentifikasi spesifikasi perangkat jaringan komputer.
Memaparkan produk jaringan komputer dari setiap vendor.
Menjelaskan fungsi perangkat jaringan komputer.
Menjelaskan lingkup layanan internet.
Mengidentifikasi perangkat jaringan komputer yang akan di konfigurasi
Menentukan Internet Service Provider berdasarkan pertimbangan kualitas dan harga. Tes tertulis
Merangkum materi dan modul
Laporan hasil praktikum
Tugas artikel dari internetKeaktifan peserta didik dalam kelas 6 16 4 Buku Konsep instalasi dan keamanan jaringan
Internet
Majalah Internet

2.Meninjau masalah keamanan Fitur keamanan pada gateway internet diakses dengan rekomendasi pada arsitektur jaringan dan rencana keamanan perusahaan.
Rekomendasi pada firewall dan ukuran keamanan yang lain didiskusikan dengan ISP jika diminta.
Ringkasan dari rencana keamanan perusahaan diberikan pada pengguna dengan rekomendasi pada pengguna internet. Konsep keamanan jaringan (Firewall).
Perencanaan Sistem Keamanan jaringan. Melaksanakan konsep keamanan jaringan pada jaringan public.
Mendiskusikan sistem keamanan yang akan diterapkan.
Memaparkan sistem keamanan yang digunakan
Melaksanakan konsep keamanan bertingkat pada jaringan public
Tes Tertulis
Diskusi
Tes Praktek
Pengamatan/ Observasi
6 16 4 Buku Konsep instalasi dan keamanan jaringan
Internet
Majalah Internet
Komputer

3.Memasang dan mengkonfigurasi produk dan perangkat gateway Proses pemasangan dan konfigurasi diidentifikasi.
Produk dan perangkat gateway dipasang dan dikonfigurasi sesuai kebutuhan teknis.
Pengujian direncanakan dan dijalankan sesuai dengan rekomendasi pada kebutuhan klien dan dampak dari jaringan.
Laporan kesalahan dianalisis dan perubahan dibuat sesuai permintaan. Penerapan Topologi pada jaringan public.
Pengkonfigurasian perangkat pada jaringan public (gateway).
Penyusunan Log sheet/report sheet
Memasang perangkat sesuai dengan SOP
Menngkonfigurasi Gateway internet
Menjalankan Gateway Internet
Menguji kinerja Gateway
Membuat log sheet/report sheet Tes tertulis
Merangkum materi dan modul
Laporan hasil praktikum
Tugas artikel dari internet
Keaktifan peserta didik dalam kelas 6 16 4 Buku Konsep instalasi dan keamanan jaringan
Internet
Majalah Internet
Komputer

4.Mengkonfigurasi dan menguji titik jaringan. Titik jaringan ditetapkan pada gateway yang spesifik sebagai permintaan dari arsitektur jaringan dan kebutuhan klien.
Tipe koneksi ditentukan dan dikonfigurasi dengan rekomendasi arsitektur jaringan dan kebutuhan klien.
Perangkat keras/ perangkat lunak dikonfigurasi sesuai permintaan berdasarkan pada spesifikasi vendor serta kebutuhan klien. Penentuan spesifikasi jaringan computer untuk client
Penentuan konfigurasi networkj dari client
Topologi Jaringan Komputer
Memasang dan mengkonfigurasi gateway sebagai interface client dan internet
Membuat topologi / tipe koneksi jaringan public,sesuai dengan kebutuhan client yang akan terhubung internet.
Memasang dan mengkonfirasi komponen jaringan (Hardware/software) komputer sesuai SOP.
Tes Tertulis
Tes Praktek
Diskusi
Pengamatan/ Observasi
Produk 6 16 4 Buku Konsep instalasi dan keamanan jaringan
Internet
Majalah Internet
Komputer

5.Mengimplementasi perubahan Rencana Backup dan recovery untuk memproteksi kegagalan implementasi dikembangkan untuk kelangsungan bisnis dan kekritisan komponen TI.
Bahan pelatihan diperbaharui sesuai dengan perubahan dan kebutuhan pelatihan pada pengguna.
Perubahan terhadap penerimaan sistem produksi ditinjau sesuai kebutuhan teknis.
Perubahan pada sistem produksi dijalankan berdasarkan kebutuhan bisnis.
Permintaan perubahan dan dokumentasi sistem yang lain dilengkapi dan diperbaharui. Perencanaan dan penerapan Backup dan recovery system pada jalur koneksi, sesuai dengan kebutuhan.
Penyusunan log Sheet dan Report Sheet Merencanakan backup & Recovery pada koneksi internet dari client
Membuat pertimbangan teknis dan bisnis dalam penerapan koneksi internet.
Mendokumentasikan setiap kegagalan koneksi
Melakukan perubahan sesuai kebutuhan teknis.
Melakukan pelatihan sebagai tindak lanjut perubahan
Menerapkan solusi backup dan recovery koneksi internet.


Cara Optimasi Jaringan atau Network

Beberapa Cara Optimasi Pada Jaringan atau Network

Apa yang terjadi pada jaringan sederhana yang kita kelola? setiap perusahaan selalu menginginkan dan terus memaksimalkan jaringannya dari yang terendah sampai pada puncak maksimal yang di usahakan secara terus berkelanjutan jangka panjang, semua itu tidak lepas dari stabilitas dan daya tahan, setuju...? Apakah pengguna call dengan keluhan: "Jaringan ini berjalan lambat", atau sudah menunggu sepuluh menit dokumen untuk dicetak", atau "file servernya yang rendah."? Apakah ini jaringan yang sama yang digunakan untuk memiliki satu file server, workstation 25, dan hanya satu protokol jaringan?

Apa yang Anda miliki sekarang adalah sebuah internetwork yang menjalankan TCP / IP, SNA, NetWare, dan protokol NetBEUI. Jaringan sederhana berkembang terdiri dari lima cincin token yang terpisah dengan lebih dari 400 workstation dan file server 30, dan teknisi perusahaan harus ingat dan paham tentang hal ini.


Sebuah jaringan yang digunakan mudah untuk mengelola sekarang memerlukan satu set, yang rumit rumit yang melibatkan langkah-langkah teknis yang bergerak dihitung untuk mengelola internetwork. Teknik yang tersedia untuk membantu Anda mendapatkan pegangan pada jaringan yaitu mengerti bagaimana berjalan dan cara melakukannya, dan juga bagaimana memanfaatkan teknologi inovatif Anda menerapkannya. Anda juga dapat menggunakan teknik-teknik tertentu berdasarkan pengukuran yang dihitung sebagai mengimplementasikan perubahan-perubahan, sehingga jaringan anda akan berjalan dan melakukan yang lebih baik. Ini dikenal sebagai optimasi jaringan.


Jaringan optimasi adalah proses mengukur ke tingkat beban kerja didefinisikan karakteristik jaringan dan kemudian membuat modifikasi untuk tata letak jaringan, desain, dan konfigurasi untuk meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

Paling sering kadang melibatkan optimasi jaringan menggunakan protocol analyzer untuk mengevaluasi operasi jaringan yang lengkap, termasuk semua hardware dan komponen perangkat lunak. Setelah mengevaluasi kondisi operasional jaringan, langkah berikutnya adalah untuk menyempurnakan semua komponen. Tujuannya adalah untuk membuat komponen-komponen jaringan kerja bersama sehingga internetwork Anda dapat melakukan misi-kritis operasi untuk yang dimaksudkan yaitu pada tingkat kinerja yang lebih tinggi.

Protokol analisis memungkinkan Anda untuk mengoptimalkan dan melihat data pada jaringan Anda untuk membantu memahami bagaimana data yang bermasalah. Analisa protokol sebagian besar independen dari protokol, sistem operasi jaringan yang dijalankan, atau jenis aplikasi pada jaringan. Protokol analisis perlu dikonfigurasi, dan membutuhkan keahlian tertentu yang ditetapkan untuk menggunakannya secara efektif.

yang perlu diperhatikan lagi adalag Optimasi dan Alat Pemecahan Masalah," membahas secara rinci operasi internal dan kerja dari protocol analyzer. Ini juga mengkaji beberapa yang terkenal, lapangan diterapkan protokol analisis di pasar saat ini.

Hal ini penting untuk memahami bahwa protocol analyzer sebenarnya memungkinkan kita untuk memeriksa protokol pada jaringan. Protokol adalah kendaraan transmisi aktual digunakan untuk mendapatkan data dari satu titik ke titik lain dalam internetwork, terlepas dari entitas melakukan transmisi pada jaringan. Satu-satunya cara untuk benar-benar melihat dan memecahkan masalah dalam protokol itu sendiri adalah dengan protocol analyzer.

Beberapa alat tersedia saat ini memungkinkan kita untuk menampilkan hanya pada statistik dari protokol dan bagaimana cara mempengaruhi jaringan yang lebih tepat diberi label alat pemantauan yaitu sebuah penganalisa protokol yang lebih mendalam dari alat pemantauan, dan memungkinkan kita untuk melihat internal dari protokol dan operasinya.

Memahami Optimasi Jaringan

Optimasi jaringan yang baik memerlukan pemahaman tentang kapan harus menggunakan protocol analyzer atau alat jaringan monitoring untuk mendapatkan statistik untuk fase tertentu optimasi jaringan yang berlaku pada waktu tertentu. Beberapa masalah yang diidentifikasi sementara troubleshooting internetwork yang besar selalu memicu perlunya penganalisis protokol atau alat pemantauan jaringan. (Kemudian dalam buku ini, pembahasan rinci menggambarkan perbedaan antara operasi internal dari alat-alat monitoring jaringan dan analisa protokol.)

Sebelum Anda melangkah lebih jauh, istilah-istilah berikut harus ditentukan :

Topologi adalah layout fisik dan logis dari jaringan. Sebagian besar jenis jaringan memiliki topologi karakteristik.

Protokol jaringan adalah metode, tertib yang ditetapkan oleh perangkat pada LAN dengan berkomunikasi satu sama lain.

Jaringan arsitektur adalah desain yang mengintegrasikan topologi jaringan dengan protokol jaringan. Arsitektur jaringan menggambarkan komponen fisik jaringan, termasuk kabel dan perangkat elektronik.
Bila jaringan yang baru dipasang atau dilaksanakan di lokasi tunggal atau multilokasi, penting untuk mengevaluasi kesehatan keseluruhan jaringan. Tapi ketika jaringan telah berkembang selama jangka waktu yang panjang dan telah mengalami sejumlah modifikasi, jaringan ini dianggap sebuah jaringan, dewasa teknis bermigrasi, dan kemungkinan besar akan menunjukkan berbagai perilaku yang memerlukan alat jaringan pemantauan atau protocol analyzer. Biasanya jaringan ini adalah kandidat utama untuk optimasi jaringan untuk mencapai kinerja terbaik.

Bila jaringan yang tidak berkinerja baik dan mengalami masalah yang memerlukan pemecahan masalah, pendekatan yang lebih baik mungkin untuk upaya optimalisasi kinerja mereka dan operasi, bukan hanya pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah saat ini. Dengan kata lain, perusahaan mungkin perlu untuk mengambil segar melihat pendekatan terhadap masalah jaringan: bukan hanya mengisolasi masalah, mungkin lebih baik untuk memeriksa seluruh jaringan menggunakan protocol analyzer atau alat pemantauan untuk mengoptimalkan kinerja jaringan.

Sebuah titik fokus optimasi jaringan saat ini adalah bahwa sekarang banyak jaringan yang terhubung ke jaringan lain melalui koneksi jaringan area luas. Berbagai metodologi koneksi luas dan pendekatan yang digunakan, dari sirkuit terhubung langsung ke frame relay implementasi. Semua jenis konfigurasi perlu dioptimalkan. Sebuah penganalisa protokol memungkinkan seorang analis untuk melakukan link komunikasi ukuran dan optimalisasi throughput dari link ke link.

Untuk jaringan saat ini di tempat yang telah mengalami migrasi teknis yang ekstensif selama periode waktu, harus fokus dengan jelas memeriksa jaringan dari garis pangkal. Mendiskusikan jaringan dan bagaimana menggunakannya sebagai metodologi studi untuk jaringan dengan masalah.

Jaringan yang telah mengalami migrasi teknis yang luas mungkin memiliki berbagai komponen teknologi diterapkan di seluruh infrastruktur mereka. Sebagai contoh, jaringan mungkin memiliki beberapa file server di tempat; beberapa aplikasi ditempatkan pada titik-titik yang berbeda; berbagai kelompok pengguna yang berbeda menggunakan layanan dari beberapa titik, sebuah kelompok koneksi jaringan komunikasi, termasuk jalur masuk dan keluar untuk berbagai alasan, dan berbagai pilihan penggunaan jaringan hardware umum dan titik perangkat lunak yang merupakan kunci dan digunakan di seluruh infrastruktur.

Sebuah jaringan yang telah mengalami migrasi yang luas biasanya adalah jaringan yang memiliki perubahan sering dilakukan. Dalam lingkungan jaringan saat ini, staf yang mempertahankan jaringan jenis ini sering tidak punya waktu untuk mengukur dampak dari setiap perubahan, alat, bagaimanapun, yang tersedia untuk melakukannya. Cara yang tersedia untuk mengukur perubahan ini relatif cepat, dan untuk memperoleh pemahaman tentang bagaimana jaringan melakukan dari fase ke fase dan perubahan untuk berubah.

Setiap jaringan beroperasi dengan cara yang khas. Sebagai perangkat keras baru dan teknologi perangkat lunak diimplementasikan pada jaringan, statistik operasional tertentu dapat menunjukkan bagaimana jaringan telah berubah dalam menanggapi bahwa modifikasi tertentu. Sebuah penganalisa protokol dapat digunakan untuk memeriksa jaringan ini setelah setiap perubahan besar telah dilaksanakan pada setiap desain jaringan. Penganalisa protokol dapat digunakan untuk memeriksa arus lalu lintas dan berbagai statistik pada jaringan, setelah perubahan dilaksanakan. Hal ini memungkinkan manajer jaringan atau analis untuk melihat efisiensi dan kinerja jaringan, dan bagaimana perubahan benar-benar terpengaruh kinerjanya.

Melalui dokumentasi yang tepat dan set keterampilan organisasi, manajer analis atau jaringan dapat mengukur perubahan dengan protocol analyzer atau alat jaringan pemantauan, dan kemudian dokumen itu berubah. Hal ini memungkinkan tim manajemen jaringan untuk mengambil dekat terlihat sangat pada apakah modifikasi tertentu itu dibenarkan dan jika perubahan benar-benar diperbaiki atau terpengaruh operasi jalan itu dimaksudkan.

Tujuannya di sini adalah mulai memanfaatkan analisa untuk mengoptimalkan kinerja jaringan sebagai perubahan terjadi. Produk harus dipetik tidak hanya untuk fungsi mereka, tetapi juga untuk utilitas mereka dalam optimasi. Masa depan persyaratan baru bagi jaringan; bandwidth jaringan, bersama dengan semua investasi perangkat keras dan teknologi 'hanya dapat menyediakan kapasitas begitu banyak. Alat-alat yang tersedia saat ini memungkinkan seorang analis untuk memaksimalkan penggunaan jaringan masing-masing dan mengoptimalkan itu, dalam menghadapi perubahan harian.

Implementasi Jaringan Baru

Instalasi jaringan baru biasanya melibatkan berbagai personil dan kelompok produk untuk diterapkan, semua dalam waktu yang cukup singkat. Biasanya pendekatan adalah untuk memiliki semacam rencana proyek, menerapkan produk, dan mengubah jaringan hidup ke dalam fase produksi. Berbagai tes dapat dijalankan dengan protocol analyzer atau alat jaringan monitoring untuk memastikan bahwa kinerja jaringan pada tingkat optimum dari hari dihidupkan kembali ke modus produksi. Buku ini membahas berbagai baselining dan statistik pengujian yang dapat diperiksa dengan alat monitor jaringan dan analisa protokol untuk memverifikasi kesehatan jaringan baru yang akan dipasang.

Kuncinya adalah untuk memastikan bahwa jaringan beroperasi pada tingkat optimum pada tanggal instalasi asli produksi. Karena instalasi jaringan baru dapat melibatkan protokol baru, aplikasi baru, workstation baru dan kerang file server, dan sistem jaringan baru operasi, sangat penting untuk memanfaatkan protocol analyzer untuk fokus pada kinerja dari protokol diterapkan segera setelah pelaksanaan awal jaringan.

Selain itu, banyak shell dan file-server parameter konfigurasi perlu ditetapkan pada awal instalasi jaringan baru yang akan mempengaruhi proses komunikasi jaringan. Sebuah penganalisa protokol memungkinkan pengguna untuk memeriksa kinerja jaringan setelah instalasi, dan untuk membuat perubahan pada konfigurasi pada kedua workstation dan file server untuk melaksanakan kinerja jaringan komunikasi terbaik.

Standar industri pertimbangan throughput yang ada untuk seberapa cepat jaringan data ditransfer melalui jaringan dan bagaimana jaringan melakukan. Buku ini membahas secara rinci tingkat throughput yang mereka dan standar. Sebuah penganalisa protokol modern dilengkapi untuk analisis jaringan di semua wilayah kinerja jaringan utama.

Reaktif Masalah Analisis

Dukungan internetwork berarti sehari tips dari berbagai isu dan masalah. Sejumlah besar keluhan tentang kinerja kekhawatiran hari ini internetwork: jaringan berjalan lambat, jaringan file server hang, gangguan layanan selama operasi file server tertentu, dan sebagainya. Jelas, sejumlah besar masalah koneksi terkait dengan kegagalan komunikasi jaringan karena masalah hardware atau software konfigurasi dan tata letak. Sebuah penganalisa protokol khusus memungkinkan untuk memeriksa jaringan komunikasi yang terjadi antara workstation dan server file dalam semua poin internetwork kunci komunikasi.

Sebuah penganalisa protokol dapat digunakan untuk memeriksa dari awal sampai akhir percakapan yang mungkin terjadi antara workstation dan file server. Waktu spesifik menunjukkan apakah percakapan percakapan terjadi dalam apa yang dianggap sebagai kisaran normal. Kemudian dalam buku ini, standar-standar dan rentang dibahas bersama dengan cara untuk memeriksa mereka interval waktu. Intinya adalah bahwa penganalisis protokol dapat digunakan untuk memeriksa komunikasi pada jaringan yang mengalami masalah, dan Anda dapat memecahkan masalah sejumlah besar kegagalan jaringan dan masalah kinerja dari sudut pandang komunikasi jaringan. Banyak kali, sebuah parameter konfigurasi yang sederhana atau modifikasi kecil untuk perangkat keras atau perangkat lunak tata letak adalah semua yang diperlukan untuk membuat jaringan tampil di tingkat optimal.

Artikel ini membahas beberapa teknik yang berfokus pada kinerja dan operasi waktu untuk komunikasi jaringan. Sadarilah bahwa ketika jenis tertentu dari kegagalan terjadi (misalnya, file server tidak dapat ditemukan atau operasi tertentu dibatalkan), penganalisis protokol dapat digunakan untuk memeriksa timing antara proses-proses tertentu dari workstation dan file server, dan mungkin jelas mengidentifikasi sumber masalah untuk masalah waktu jaringan yang terjadi.

Beberapa statistik yang diperoleh dari alat-alat monitoring jaringan dan analisa protokol dapat mengidentifikasi apakah faktor-faktor lain di jaringan, seperti tingkat lalu lintas tinggi, yang dapat menyebabkan gejala terjadi. Sehinga jelas mempelajari semua teknik dan operasi untuk mengoptimalkan jaringan untuk waktu komunikasi terbaik untuk menghilangkan hambatan untuk kinerja jaringan.

Wide Area Network (WAN) dan Internetwork Analisis

Seperti disebutkan sebelumnya, di lingkungan perusahaan saat ini jaringan banyak yang terhubung ke jaringan lain untuk menciptakan jaringan area luas (WAN) konfigurasi. Hal ini sering terjadi di perusahaan besar, tetapi perusahaan kecil juga menemukan kebutuhan untuk interkoneksi ke situs remote untuk komunikasi jaringan. Ini adalah saat yang tepat untuk memberikan beberapa definisi.

Sebuah internetwork adalah sekelompok jaringan yang menghubungkan bersama-sama di beberapa topologi umum atau untuk berkomunikasi dengan protokol umum atau ganda untuk mencapai interoperabilitas penuh. Istilah jaringan terbuka juga digunakan kadang-kadang. Sebuah jaringan area luas (WAN) adalah jaringan atau internetwork dikonfigurasi lebih dari lokasi geografis yang berbeda. Perhatikan bahwa titik fokus dari jaringan adalah memiliki komunikasi antara berbagai entitas yang berbeda tanpa keterbatasan dan dengan komputasi paling produktif mungkin. Protokol analisis memungkinkan pengguna untuk memeriksa komunikasi antara beberapa jaringan untuk menentukan efektivitas operasi bersama dengan ukuran interoperabilitas yang benar di beberapa link komunikasi.

Ketika beberapa jaringan berkomunikasi, rute perjalanan yang luas biasanya antara titik-titik jaringan berbagai oleh proses yang berbeda yang terlibat. Point-to-point masalah waktu karena itu penting. Sebuah penganalisa protokol atau alat jaringan monitoring, jika benar diterapkan, memungkinkan seorang analis untuk menguji kali transaksi antara titik jaringan yang berbeda dalam sebuah internetwork.

Hubungan komunikasi yang diperlukan dari titik ke titik dalam jaringan, dan ini perlu dikonfigurasi untuk komunikasi optimal. Jika link komunikasi tidak dikonfigurasi dengan benar, kemacetan dapat terjadi dan batas poin-to-point data berkecepatan. Hubungan komunikasi yang dipilih harus berukuran untuk menangani aliran diterapkan / tepat data untuk masalah jaringan yang berbeda. Sebuah penganalisa protokol memungkinkan pengguna untuk memeriksa link komunikasi secara keseluruhan ukuran antara titik yang berbeda, dan memeriksa apakah throughput sebenarnya tampil di tingkat optimal. Secara keseluruhan, pengguna dapat meneliti layout internetwork dari titik ke titik, untuk memverifikasi bahwa jaringan luas dikonfigurasi cara harus dan melakukan pada tingkat optimal.

Berbagai perangkat yang terlibat dalam konfigurasi jaringan luas, termasuk jembatan, router, hub, dan konfigurasi link komunikasi. Semua perangkat ini harus diperiksa, dan protokol analisis dan alat-alat jaringan monitoring adalah cara untuk melakukannya.

Jaringan Modifikasi Analisis

Setelah setiap modifikasi jaringan utama, langkah akhir penting adalah untuk menguji ulang jaringan dengan protocol analyzer untuk mendapatkan patokan tingkat kinerja jaringan. Hanya satu perubahan harus dibuat untuk jaringan pada satu waktu, diikuti dengan pengujian ulang jaringan dengan protocol analyzer untuk melihat efek pada kinerja.

Pengujian jaringan sebelum dan setelah perubahan memungkinkan Anda untuk mengevaluasi dan mendokumentasikan efek performa dari modifikasi jaringan. Sebagai contoh, jika sebuah protocol analyzer ditangkap tertentu workstation-to-file-server membaca di satu menit dan ada sekarang telah upgrade 16-megabyte memori file server, membaca jaringan harus diukur kembali; ini disebut analisis post. Setelah uji analisa selesai, hasil dari analisis pasca menunjukkan workstation-to-file-server membaca 20 detik - ini adalah peningkatan 40-detik pada kinerja untuk tugas tertentu.

Sekarang kita akan lebih memahami apa optimasi jaringan atau network dan mengapa itu diperlukan yaitu jelas untuk menjaga fungsi internetwork pada tingkat kinerja yang optimal, dan berikutnya memperkenalkan dua utama yang paling sering digunakan topologi untuk konfigurasi internetwork, dan perlu diperhatikan Ethernet dan Token Ring, teori optimasi jaringan, optimasi dan troubleshooting alat dan teknik yang diterapkan.

Sampai disini penjelasan tenatng Cara Optimasi Jaringan atau Network, semoga kita bisa lebih mengenal dan memahami untuk mengembangkan apa yang akan kita lakukan untuk melakukan optimasi network dengan benar, salam untuk semua pembaca dan semoga bermanfaat.